Yang dimaksud kumis kucing pada artikel kali ini bukanlah tumbuhan kumis kucing yang diketahui berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal. Kumis kucing yang dibahas sekarang adalah rambut yang tumbuh pada binatang kucing, yang biasanya terletak pada bagian pipi, antara sudut mulut dan sudut luar hidung, dagu, alis, dan juga di belakang dari kaki depan hewan tersebut. Ternyata kumis kucing ini memiliki pola yang unik yang berbeda pada satu kucing dengan yang lainnya, seperti sidik jari pada manusia. Namun, kumis pada semua kucing memiliki fungsi yang sama yakni sebagai mekanisme sensoris yang sangat penting. Kerusakan pada kumis kucing tidak hanya menyebabkan kucing menjadi tidak nyaman, tetapi juga membuat mereka menjadi bingung dan kehilangan arah, selain itu banyak efek samping negatif lainnya yang akan dibahas di bawah.
Kumis kucing sendiri tidak lebih dari sejenis rambut tebal dan panjang biasa. Pentingnya kumis ini terletak pada kenyataan bahwa mereka berakar ke dalam folikel yang dikelilingi oleh jaringan otot yang sangat kaya akan sel saraf dan sel-sel sensorik. Sel-sel saraf pada akar ini kemudian terhubung ke area khusus dari otak kucing.
Fungsi utama dari kumis kucing adalah untuk bekerja sebagai sistem pemindaian (scanning) lingkungan. Yang menarik, kucing tidak perlu menyentuh objek dengan kumis mereka untuk mendeteksi objek. Saraf di dasar kumis bahkan cukup sensitif untuk mendeteksi gerakan kecil udara yang menggetarkan kumis. Mereka begitu sensitif,